Monday, December 06, 2010

Ketua ICMI Seharusnya Jangan Dari Parpol

Share on :

Senin, 6 Desember 2010 | 23:28 WIB
Oleh: Santi Andriani

INILAH.COM, Jakarta- Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) akan memilih Ketua Presidiumnya yang baru malam ini. ICMI seharusnya tidak memilih Ketua yang berasal dari partai politik.

Hal itu disampaikan oleh peneliti politik dari Indo Barometer, Abdul Hakim ketika dihubungi INILAH.COM, Senin(6/12/2010) malam. Abdul menilai, jika ketua ICMI dari parpol maka independensinya akan tergerus.

"Jika ICMI dipimpin oleh (petinggi) parpol mau tidak mau akan berdampak politis. Independepn ICMI sebagai cendikiawan akan dipertanyakan, implikasinya akan muncul sesuatu yang berpikiran jangka pendek karena tujuannya adalah kekuasaan, ini tentu tidak etis," ujar Abdul.

Sebagai organisasi masyarakat ICMI, lanjut Abdul, seharusnya tetap pada tujuan awalnya dibangun, termasuk memberikan masukan bahkan mengkritik pemerintahan. Itu yang harus dijaga oleh ICMI yang berisikan para cendikiawan muslim itu.

Seperti diketahui, sejumlah petinggi parpol dijagokan bahkan diantaranya menyatakan sangat siap dan yakin untuk bisa menjadi Ketua Presidium ICMI yang baru yang akan dipilih malam ini. Mereka diantaranya, Hatta Rajasa, Ketua Umum PAN, Priyo Budi Santoso, Wakil Ketua DPR RI dari fraksi Golkar dan yang belakangan yaitu, Ketua Fraksi Partai Demokrat, Jafar Hafsah. Priyo dalam peryataannya bahkan meminta bahwa ICMI tidak alergi pada politik.

Karenanya, lanjut Abdul, seharusnya ICMI memiliki dan memilih Ketua yang tidak berasal dari partai politik atau membawa kepentingan politik. ICMI kata dia, seharusnya memiliki calon-calon baru.

"Walau akan disanggah tapi akan sulit mengatakan jika anggota parpol yang terpilih menjadi Ketua lalu tidak akan memanfaatkan. Sangat mungkin (ICMI) akan digunakan untuk memobilisai massa untuk kepentingan memperoleh kekuasaan," pungkas dia.(ndr)